Tari Pendet

Tari Pendet termasuk dalam kategori tarian penyambutan. Tarian ini biasanya dibawakan oleh lebih dari dua orang penari putri. Disebut sebagai tarian penyambutan karena biasa dipentaskan untuk menyambut tamu yang datang pada acara tertentu. Dalam tarian ini penari membawa bokor yang berisikan bunga yang nantinya akan ditaburkan pada akhir gerakan tarian.

Tari Cendrawasih

Tari cendrawasih adalah tarian yang menceritakan tentang sepasang burung Cendrawasih yang sedang memadu kasih. Tarian ini dibawakan oleh sepasang penari perempuan, dengan dibalut dengan kostum merah marun yang mewah gemerlap oleh prada semakin menambah keelokan dan kecantikan para penarinya. Tarian ini di ciptakan pada tahun 1988 oleh N.L.N Swasti Wijaya Bandem yang sekaligus sebagai penata busananya, sedangkan penata gending oleh I Wayan Beratha dan I Nyoman Widha.

 

Manfaat Menari

Manfaat Menari

Perkembangan jaman menuntut manusia yang berkwalitas, banyak para orang tua menerapkan pendidikan yang salah pada anak-anaknya. Anak tidak memiliki lagi waktu utuk bermain atau bersosialisasi dilingkungan dimana ia tinggal. Seharian waktunya dipakai untuk mengikuti les mata pelajaran. Hiburannya hanya nonton tv, main game atau pegang gadged. Akibatnya anak jadi cenderung pendiam, asyik dengan dunianya sendiri dan tak peduli dengan keadaan yang terjadi diluar dirinya. Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut akan menggangu perkembangan psikologi anak.

Solusi terbaik dari semua itu adalah berikan anak waktu untuk bermain dan bersosialisasi. Bilamana ada ketakutan atau kekuatiran karena lingkungan dimana ia tinggal kurang bagus untuk psikologinya maka carikan tempat les yang sifatnya menghibur, bermain, mendidik sekaligus belajar mencintai seni dan budaya bangsa, salah satunya adalah menari. Sedikit demi sedikit anak akan dikondisikan untuk berinteraksi dengan teman yang lain dan ini akan memulihkan keriangan anak sehingga anak akan kembali fresh baik tubuh maupun pikirannya.

Uji Kompetensi Siswa

Uji Kompetensi Siswa Sanggar Seni Siwa Nata Raja Jogja

Pada setiap enam bulan sekali Sanggar Seni Siwa Nata Raja rutin mengadakan uji kompetensi atau ujian kenaikan tingkat. Ujian ini dimaksudkan untuk melihat sejauh mana kemampuan para siswa peserta didik didalam meyerap semua pelajaran yang diberikan oleh guru pada mereka. Tentunya siswa yang berhak mengikuti adalah siswa  yang sudah  layak uji. Pada ujian ini tentunya beda dengan latihan seperti biasanya, jika dalam latihan biasanya menggunakan tape atau dvd akan tetapi waktu ujian langsung menggunakan gamelan atau live music. Pengrawitnyapun juga dari orang-orang Bali yang kebetulan berdomisili atau masih studi di Jogja.

Pembentukan Tubuh Ideal

Tari Bali dan Pembentukan Tubuh

Awal mula mengikuti latihan Tari Bali tentunya sangat capek dan melelahkan karena semua tubuh bergerak. Punggung harus benar-benar tegak atau dalam istilah Bali Cengket. Namun dibalik semua itu tentunya juga membawa manfaat yaitu tubuh akan menjadi lebih bugar dan yang tidak kalah menarik yaitu pembentukan tubuh. Bagi yang pernah ikut dalam kelas Tari Bali tentu pernah merasakan bentuk tubuh yang ideal yaitu ramping, padat berisi. Tentunya hal ini menjadi dambaan setiap wanita yang ingin memiliki bentuk tubuh yang di idam-idamkan..

Belajar Tari Bali di Jogja

Belajar Tari Bali di Jogja

Tari Bali yang memiliki gerakan dinamis dan ekspresif merupakan daya tarik tersendiri bagi kalangan masyarakat di luar pulau Bali bahkan turis mancanegara. Dikatakan ekspresif karena terdapat gerakan mata yang disebut Sledet yang merespon setiap bunyi atau nada gending tertentu juga disertai dengan gerakan anggota tubuh yang lain. Hal ini sangat memikat setiap penonton yang menyaksikannya. Seperti halnya di Jogja, respon masyarakat Jogja sangat bagus bahkan mereka sangat antusias untuk belajar Tari Bali di Sanggar Seni Siwa Nata Raja. Sanggar Ini berdiri sejak 15 Maret 1999 yang di pimpin oleh Ni Ketut Suriastini, S.Sn. 

Ni Ketut Suriastini, S. Sn. lahir di tengah keluarga seniman di mana  bapaknya yang bernama I Gde Dherestha adalah seniman Karawitan dengan spesialisasi Kendang , Reong serta Ugal. Sedang ibunya adalah seorang penari di Puri Kangin Karangasem pada masanya. Rupanya darah seni ke dua orang tuanya mengalir pada diri Ni Ketut Suriastini dan karena kecintaannya pada seni budaya itu pula maka didirikanlah Sanggar Seni Siwa Nata Raja. Dari awal berdiri hingga sekarang telah banyak meluluskan siswa-siswi yang berbakat. Sanggar ini di bawah naungan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dan setiap enam bulan sekali diadakan uji kompetensi atau ujian kenaikan tingkat.

Suasana Pembelajaran di Sanggar Seni Siwa Nata Raja Jogja
 

Belajar Sejak Dini

Belajar Tari Bali Sejak Dini

Memperkenalkan Seni Tari maupun seni yang lain sejak usia dini sangat baik karena selain untuk kesehatan juga untuk belajar mencintai Seni Budaya warisan nenek moyang kita. Selain alasan tersebut di atas ketika masih anak-anak jauh lebih mudah untuk menangkap dan menghafal gerakan-gerakan tarian.

Di Sanggar Seni Siwa Nata Raja setiap peserta didik betul-betul di pantau  dan diperhatikan gerakannya. Bilamana masih ada yang kurang benar maka ada guru yang akan segera membenahi sampai siswa tersebut paham betul.

Berikut adalah gambar dimana seorang guru sedang mengajar dan membenahi setiap gerakan siswanya